Dandim Bojonegoro Hadiri FGD Desa Grebek Kota

BOJONEGORO, –     Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Bambang Hariyanto, menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Desa Grebek Kota Menuju Smart  Technology, di Smart Technology Building Pusdiklat, Dusun Kedungrejo, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (16/1/2020).

Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sebagai menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Era Industri 4.0 ini diikuti 500 peserta yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), staff TIK, 100 Desa Percontohan Sistem Informasi Desa (SID), Pengurus Osis SMA, MA dan SMK, BEM, serta komunitas-komunitas di Bojonegoro. Dengan menghadirkan narasumber Direktur PT. Media Kernel Indonesia, Dr Ismail Fahmi, PhD.

Kepala Diskominfo, Kusnandaka Tjatur menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan sebagai langkah untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Era Industri 4.0.

“Di era ini,’ skill sangat dibutuhkan dalam persaingan di bidang informasi dan teknologi. Dibutuhkan upgrade dan transfer knowledge. Sasaran adalah generasi millennial, guru, dan komunitas yang mempunyai passion di bidang TIK,” ungkapnya.

Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah menyampaikan di Era Industri 4.0 ini, Pemkab turut merespon untuk ikut menjadi bagian transformasi teknologi. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat. Khususnya dengan menyamakan mindset atau cara pandang.

“Di Bojonegoro sudah banyak yang menggunakan aplikasi. Yang baru ini dari RSUD ada aplikasi untuk mendaftar. Jika masyarakat tidak mempunyai cara pandang yang sama untuk memanfaatkan aplikasi itu, tidak bisa berjalan maksimal. Untuk itu, semua butuh dukungan mulai dari tingkat desa,” tuturnya.

Sementara itu, selaku narasumber utama dalam acara ini, Dr Ismail Fahmi, PhD., yang juga pencipta Drone Emprit ini menggambarkan bagaimana Desa Grebek Kota Menuju Smart Technology.

“Istilah Desa Grebek Kota, bukan orang yang datang, tapi teknologi orang dari desa, yang jaraknya jauh dari kota, tetap bisa sumbang ilmu, akses, dan informasi,” ujar pria yang juga asli putra daerah Bojonegoro ini, tepatnya Desa Kenep, Kecamatan Balen.

Smart Village atau desa cerdas, diharapkan bukan hanya Alun-alun dan Pemkab Bojonegoro saja. Tetapi semua desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro adalah desa yang cerdas atau menjadi smart village.

“Bojonegoro adalah kota yang banyak dibicarakan di medsos twitter, dan youtube. Hal ini menandakan bahwa Kabupaten Bojonegoro merupakan kota yang lumayan populer,” tambahnya.

Menurutnya, rencana smart city tidak bisa didapat dari usaha Bupati saja, tetapi harus ada juga usaha dari seluruh masyarakat.

“Bicara smart city, jika wilayah itu ada koneksi internet. Dan smart city harus melibatkan semua warga dan bermanfaat bagi warga,” tandasnya.[pen0813]

Subscribe

Terima Kasih Telah Bersinergi Bersama Kami, Ikuti Berita Kodim 0813 Bojonegoro Dengan Follow Artikel dari Web Ini.

No Responses

Tinggalkan Balasan

error: Konten Dilindungi !!